Dari
waktu ke waktu, penyakit baru ditemukan. Dalam 20 atau lebih tahun terakhir
kita telah melihat penyakit baru seperti Virus Hanta, Virus Ebola,
Penyakit Legiuner, Lyme, Sindrom Kronis dan Toxic Shock Syndrome. Di
antara penyakit-penyakit baru, AIDS telah menjadi yang paling terkenal.
Pada
tahun 1980 dan 1981, para dokter di Amerika Serikat menemukan bahwa pria gay
muda dan pengguna narkoba yang secara misterius mendapatkan penyakit yang
paling sering terlihat ketika sistem kekebalan tubuh rusak. Semakin hari,
semakin banyak orang dalam kelompok mulai meninggal karena penyakit yang
berhubungan dengan sistem kekebalan tubuh yang rusak. Tren ini juga mulai
terlihat di Eropa Barat. Sebagai angka mulai secara dramatis meningkatkan,
menjadi jelas bahwa penyakit baru kepada kita. AIDS diidentifikasi sebagai
penyakit baru pada tahun 1981. Human immunodeficiency virus (HIV) adalah
ditemukan beberapa tahun kemudian oleh Luc Montagnier dan Robert Gallo.
Ketika
pertama kali mendengar istilah HIV AIDS tentunya yang berada dalam pikiran kita
adalah gambaran sebuah penyakit yang berbahaya dan sampai saat ini belum
ditemukan pengobatan yang tepat dan berhasil menyembuhkan akan penyakit ini.
Penyakit HIV adalah salah satu jenis penyakit yang cara penularannya adalah
memalui hubungan seksual. Dalam bahasa medisnya adalah masuk dalam golongan
Penyakit Menular Seksual (PMS).
Penyakit
HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah sebuah penyakit yang disebabkan
oleh virus. Segala penyakit yang disebabkan virus ataupun infeksi seringkali
berkaitan dengan daya tahan tubuh seseorang. Pada jenis penyakit virus biasa,
dengan daya tahan yang lemah virus akan lebih mudah menyerang. Tetapi bila daya
tahan tubuh kita bagus, maka akan mengalami kesulitan dalam melakukan
penyerangan terhadap tubuh.
Tidak demikian dengan HIV AIDS ini. Justru HIV ini
akan menyerang sistem kekebalan tubuh seseorang. Sehingga bila telah berjangkit
pada seseorang maka daya tahan tubuh seseorang dari hari ke hari akan semakin
menurun. Sehingga efek dari virus penyebab HIV ini seseorang akan mudah terkena
infeksi. Bila tidak terdeteksi dari awal, justru penyakit HIV ini akan dikenali
dan bisa dideteksi bila seseorang mudah terkena infeksi tambahan.
Jika HIV ini tidak mendapatkan penanganan dan
pengobatan HIV yang tepat dalam kurun waktu kurang lebih selama 5-10 tahun akan
bisa berkembang menjadi penyakit AIDS. AIDS ini adalah kependekan kata dari
Acquired Immune Deficiency Syndrome. Pengobatan AIDS yang digunakan selama ini
adalah menggunakan obat-obatan antiretroviral. Obat antiretroviral digunakan
dalam pengobatan infeksi HIV. Obat-obatan ini bekerja melawan infeksi itu sendiri
dengan cara memperlambat reproduksi HIV dalam tubuh.
Beberapa tanda gejala HIV AIDS yang perlu kita waspadai :
- Penurunan Berat Badan Dengan
Cepat. Penurunan berat badan ini biasanya tanpa ada sebab yang jelas. Hal
ini karena biasanya pada penderita penyakit ini akan mulai kehilangan
selera makannya. Walaupun makan dengan banyak kalori, karbohidrat, bergizi
tetapi berat badan akan tetap menurun.
- Diare Yang Tak Kunjung Sembuh.
Bila kita menjumpai seseorang yang mengalami diare berkepanjangan dan
telah mendapatkan berbagai macam pemberian obat atau pun antibiotik belum
juga sembuh, maka hal ini patut kita curigai dan waspadai bahwasannya
seseorang tersebut tengah menderita salah satu gejala HIV. Apalagi bila
faktor resiko banyak terdapat pada seseorang tersebut.
- Demam dan flu yang tidak
kunjung sembuh. Seseorang tersebut akan mengalami demam yang berkelanjutan
dan hilang timbul dan biasanya demam mencapai lebih dari 39 derajat
celcius dan tak sembuh setelah kita berikan beberapa jenis obat antipiretika
(penurun panas).
- Cepat Merasa Lelah. Karena
jenis virus menyerang sistem kekebalan tubuh maka penderita HIV AIDS ini
akan cepat merasakan lelah walaupun dalam aktifitas yang tak terlalu
banyak.
Cara penularan AIDS HIV bisa melalui perantara sebagai
berikut:
- Seks bebas dengan penderita yang positif mengidap HIV. Maka bagi para pelaku seks bebas biasanya akan menggunakan salah satu alat kontrasepsi yaitu kondom. Maka ketika menteri kesehatan baru Indonesia yang dilantik menggantikan Endang Rahayu Sedyaningsih pada tanggal 14 Juni 2012 lalu ketika mengkampanyekan pemakaian kondom ini menuai kontroversial. Karena banyak juga masyarakat yang menilai bahwa kampanye pemakai kondom kontroversial tersebut akan bisa membuat persepsi bahwa hal tersebut menghalalkan akan adanya seks bebas pula.
- Mendapatkan transfusi darah
yang tercemar akan virus HIV.
- Penggunaan jarum suntik yang bergantian, penggunaan jarum tindik atau pun pembuatan tatto yang telah tercemar virus HIV. Dalam hal penggunaan jarum suntik, maka para pemakai narkoba yang menggunakan jarum suntik sebagai medianya adalah termasuk dalam golongan orang yang mempunyai resiko tinggi tertular penyakit AIDS ini.
- Penularan dari ibu hamil yang positif HIV AIDS kepada janin yang dikandungnya. Sehingga bila bayi tersebut lahir maka sang bayi akan bisa mengidap pula penyakit yang serupa.
Langkah-langkah pencegahan HIV AIDS yang bisa dilakukan
adalah dengan cara:
- Setia terhadap pasangan kita
(pasangan suami istri). Jangan sampai kita melakukan seks bebas. Karena
selain hal tersebut dilarang agama dan termasuk perbuatan dosa besar,
dampak negatif dari seks bebas salah satunya adalah penyebaran penyakit
ini yang dari tahun ke tahun jumlah penderitanya semakin meningkat.
Fenomena gunung es juga menggambarkan bahwa banyak penderita AIDS yang
tidak terdeteksi.
- Bagi para tenaga kesehatan yang
berhubungan erat dengan pasien, maka kewaspadaan ekstra harus tetap
dilakukan. Karena penularan penyakit HIV AIDS adalah melalui perantara
produk darah dan cairan tubuh, maka harus dilakukan dengan cara
Kewaspadaan Universal (Universal Precaution). Kewaspadaan Universal adalah
panduan mengenai pengendalian infeksi yang dikembangkan untuk melindungi
para pekerja di bidang kesehatan dan para pasiennya sehingga dapat
terhindar dari berbagai penyakit yang disebarkan melalui darah dan cairan
tubuh tertentu. Bisa dilakukan dengan cara hand hygiene, melakukan
desinfeksi instrumen kerja dan peralatan yang terkontaminasi, cara
penanganan dan pembuangan barang-barang tajam dengan benar.
Pengobatan serta perawatan
penyakit ini dilakukan dengan berbagai tahapan dan juga sejumlah unsur yang
berbeda, yang meliputi konseling dan tes mandiri (VCT), dukungan bagi
pencegahan penularan HIV, konseling tindak lanjut, saran-saran mengenai makanan
dan gizi, pengobatan IMS, pengelolaan efek nutrisi, pencegahan dan perawatan
infeksi oportunistik (IOS), dan pemberian obat antiretroviral.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar